Follow us on:
@AbeDaNaKa

Pages

Fungsi Samba Pada Linux


Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.


   

 
Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi.
Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi.
Banyak aplikasi-aplikasi yang berjalan di linux dan dijembatani oleh samba sehingga windows linux ataupun unix dapat menggunakannya. Salah satu contohnya adalah aplikasi firewall. Firewall disini dapat di konfigurasi sesuai keinginan kita, seperti firewall akan berjalan ketika komputer dihidupkan, ketika dial-out, atau ketika mendapat ip dari dhcp server.
Aplikasi lain yang berjalan yang dapat dijembatani samba adalah proxy server dengan menggunakan squid. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara access ke tujuan. Samba juga memiliki aplikasi swat. Yaitu sebuah aplikasi samba yang berbasis web yang dibuat agar memudahkan pengaturan samba yang anda inginkan.
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang dapat di jembatani oleh software samba di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Sharing file dengan samba.
b. Penggunaan swat.
c. Sharing peralatan dengan samba seperti printer dan lain-lain.
d. Pengaturan user group dan security seperti konfigurasi samba sebagai PDC.
e. Mensupport DHCP.
f. Mensupport DNS.
g. Pengaturan security jaringan di linux seperti firewall dan anti virus.
h. Penggunaan FTP server.
i. Penggunaan Webserver.
j. Konfigurasi internet gateway.
k. Penggunaan mail server.
l. Penggunaan proxy server..
m. Penggunaan telnet dan SSH

Pengertian Linux Ubuntu

1. Sejarah Linux
   
    Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth).
   Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.

2. Mengapa Harus Ubuntu?
    
   Ubuntu adalah [sistem operasi] lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
   Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu:
* bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya
* bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan
* bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

   Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.

3. Kelebihan Ubuntu :

- bebas virus ; untuk saat ini virus lebih senang menyerang OS dari MS yg ber ext .exe untuk ubuntu sudah beda jadi virus dari os tetangga tidak akan berjalan di os linux.
- 3D Interface : efeck 3D kita sering jumpai di OS tetannga seperti aero memerlukan spek komputer yg tinggi tetapi ubuntu dengan spek komputer yg tidak terlalu tinggi sudah bisa 3D
- Kompatibilas : Ubuntu kompatibel dengan hampir semua perangkat keras terbaru, dari mulai usb modem, wifi dan perangkat lain just plug n play
- Kemudahan Migrasi
- free alias gratis : tinggal download dari situs ubuntu dapat download.
- user friendly : untuk orang awam sekalipun bisa memakai ubuntu.


4. Kekurangan Ubuntu :

- Koneksi Internet : untuk update dan install ubuntu memerlukan koneksi internet sedangkan di indonesia tau sendiri internet mahal
- terbatasnya pengetahuan tentang linux baik dari formal atau non formal : karena indonesia kurikulum pendidikan masih lebih banyak OS dari MS, biasanya kita belajar dari internet atau dari forum untuk mengetahui apa sih linux itu.



5. Untuk Fitur apa Saja yangg Ada di Ubuntu :

- untuk multimedia kita bisa mainkan mp3 dengan Rythmbox Music Player, memainkan dvd film di movie player , pitivi editor untuk mengedit film
- untuk jejaring sosial bisa memakain im messeger seperti ym, msn, jabber, gtalk dengan pidgin dan emphaty , untuk j ejaring sosial seperti facebook. tweeter dll dengan Gwibber microblogging.
- email dengan evolution, thunderbird
- browser dengan firefox, opera
- untuk efect 3d bisa menggunakan compiz dan emerald.
- untuk wifi sudah dilengkapi




Topologi Jaringan Wireless

1. Independent Basic Service Set (IBSS)
Topologi paling sederhana adalah tipe Ad Hock, di mana node node yang independen akan saling berkomunikasi secara peer to peer atau poin to point. Standar ini merujuk pada topologi Independent Basic Service Set (IBSS) di mana salah satu node akan ditunjuk sebagai proksi untuk melakukan koordinasi antarmode dalam sebuah grup.


 Proksi ini bertindak sebagai access point atau base station dalam sebuah jaringan yang kompleks. Topologi ad hoc sangat murah diterapkan dan sangat efektif serta mudah dalam pembangunan lingkungan wireless nya, seperti pada ruang koneksi, kelas, atau bahkan lingkungan kerja yang relatif kecil.


 2. Basic Service Set (BSC)

 Topologi yang lebih kompleks adalah topologi infrastruktur, di mana paling sedikit ada satu access point yang bertindak sebagai base station. Access point akan menyediakan fungsi sinkronisi dan koordinasi, melakukan forwadingserta broadcasting paket data. Fungsi ini hamper sama dengan teknologi bridge pada metode jaringan wired (dengan kabel). 





 3. Extended Service Set (ESS)

 Pada topologi ini beberapa access point digunakan untuk meng-cover range are yang lebih luas, sehingga membentuk Extended Service Set (ESS). Mode ini terdiri dari dua atau lebih basic service set yang terkoneksi pada satu jaringan kabel. Setiap access point diatur dalam channel yang berlainan untuk menghindari terjadinya interferensi. Metode ini akan membentuk sel-sel seperti pada jaringan selular. User dapat melakukan roaming ke sel yang lain dengan cukup mudah tanpa kehilangan sinyal

 
Extended service set (ESS) memperkenalkan kemungkinan melakukan forwading dari sebuah sel radio ke sel yang lain melalui jaringan kabel. Kombinasi access point dengan jaringan kabel akan membentuk distribution system (DS).

Keamanan Jaringan Wireless


   Masalah keamanan jaringan selalu menjadi prioritas penting di pengembangan jaringan baik wiredmaupun wireless. WLAN mempunyai kemampuan fleksibilitas pengembangan yang sangat tinggi. Akan tetapi fitur ini justru menimbulkan beberapa keterbukaan yang potensial terhadap adanya akses-akses yang tidak diinginkan. Akses legal terhadap jaringan wireless access point anda akan mudah dilakukan apabila anda tidak mempersiapkan proteksi data yang lebih baik. Untuk itu, beberapa teknologi keamanan jaringan telah dikembangkan dengan berbagai tingkatan proteksi untuk keperluan jaringan wirelessdari home user hingga bisnis skala besar

1. Service Set Identifier (SSID)

   Merupakan kunci identitas WLAN yang telah umum digunakan. Klien harus dikonfigurasikan dengan menggunakan SSID yang benar untuk dapat melakukan akses ke jaringan WLAN. Kunci ini harus dapat di-share hanya pada mereka yang telah sah untuk melakukan akses jaringan. SSID harus dapat diubah-ubah secara periodic untuk lebih meningkatkan keamanan

2. Media Access Control (MAC)

   Filtering pada alamat-alamat tertentu untuk membatasi akses WLAN ke daftar computer yang dapat dibuat pada setiap access point.

3. Wired Equivalent Privacy (WEP)

   Skema enkripsi yang melindungi aliran data WLAN antara klien dan access point yang telah ditentukan oleh standar 802.11. Fitur ini harus diaktifkan walaupun fiturini terkadang mengalami kerusakan atau ketidakefisienan keamanan.
Selain fitur keamanan standar, para vendor jaringan pun telah mengembangkan beberapa mekanisme proteksi secara proprietary. Industri hardware serta industry jaringan telah berkolaborasi untuk membentuk system infrastruktur untuk dapat melakukan proteksi, interoperable, serta kemudahan dalam mengatur ekosistem mobile wireless.

4. Pencegahan Keamanan Jaringan yang Lain

   Masalah keamanan jaringan ini dapat menjadi permasalahanlaten yang tidak akan berhenti berkembang, sehingga updating serta pengembangan teknologi akan selalu terjadi kea rah yang lebih baik. Beberapa permasalahan jaringan wireless yang lain adalah :

a. Pemasangan Access Point Sembarangan

   Anda harus melakukan auditing atau pemeriksaan regular terhadap beberapa access point yang telah dipasang untuk mengulangi serta mengidentifikasi celah-celah keamanan yang diakibatkan oleh konfigurasi access point sembarangan. Pemasangan access point yang sembarangan dapat terjadi karena memang sengaja dan tanpa sepengetahuan pihak administrator pengelola jaringan atau bagian yang memang bertanggung jawab terhadap masalah jaringan. Pemasangan memang sengaja tidak mengonfigurasi saat memeasangan access point, sehingga membuka kesempatan terjadi akses-akses illegal pada jaringan

b. Virtual Private Network (VPN)
 
   teknologi ini menawarkan keamanan tambahan dengan membuat system tunel yang akan membungkus data dari akses-akses umum jaringan di internet dengan menggunakan proses enkripsi dan dekripsi pada proses transmisi data. Penerapan keamanan jaringan ini telah semakin umum digunakan pada klien VPN untuk melakukan akses jaringan internet, perusahaan menggunakan beberapa access point wireless.